sesamamu

Sunday, November 22, 2009

adalah lebih berharga memberi



"Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." Kis 20:35

 "Adalah lebih berharga memberi daripada menerima"...ini adalah perkataan Tuhan Yesus yang Rasul Paulus kongsikan bersama-sama penatua-penatua gereja dari Efesus yang Rasul Paulus sendiri jemput datang ke Miletus. Dalam keseluruhan bab tersebut, Pualus menasihati mereka bagaimana hidup ditengah-tengah masyarakat sekitar mereka dan bagaimana melayani mereka.


Pada satu ketika, saya mengambil kesempatan untuk meronda pusat bandar Kuching dan ingin berjumpa dengan beberapa orang pengemis atau peminta sedekah disekitar Kuching. Tujuan saya tercapai apabila saya dapat berjumpa dan duduk mendengar cerita mereka.


Apa yang menjadi dorongan saya ialah, selama ini saya mendengar dari membar gereja apabila penghotbah selalu berseru kepada kita orang yang percaya tentang "mengasihi"  baik mengasihi sesama mu ataupun dengan Tuhan mu.



Setelah saya mengambil keputusan berjumpa muka dengan muka mereka yang meminta sedekah ini, perspektif saya mula berubah.  Duduk mendengar cerita mereka mencabar saya lebih lagi mengaplikasikan apa yang Firman Tuhan katakan didalam Alkitab. selama ini, saya hanya melihat mereka dan lalu depan mereka begitu sahaja. tetapi sekarang saya telah kenal dan tahu serba sedikit latar belakang mereka. sekurang-kurang nya lain kali bila terserempak, saya boleh duduk bersembang lagi dengan mereka.

"Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?" (Yakobus 2:20)

Orang percaya yang ada iman tetapi tiada perbuatan dikatakan "Bebal", dalam bahasa tempatan kita "Beluku", "Paloi", "Bodoh"...so, mahukah orang Kristian di dunia ini yang selalu nyanyikan "God is Good, all The time" di gereja setempat dipanggil "Bebal", "Beluku", "Paloi", atau "Bodoh" kerana tiada perbuatan iman, tiada perbuatan kasih, tiada kasih sesamamumanusia???

jadi perbuatan mu yang "simple' seperti  masa, tenaga mungkin juga wang mu yang kau berikan kepada mereka yang miskin, tertindas dan lemah ini dapat mendorong satu lagi nyawa untuk lebih mengenali Tuhan kita? Ya perbuatan mu yang baik mencerminkan Kristus ada didalam kamu!!!

Check this!(Borneo Post 20th Nov,2009)...Hope Christian @ Church do the same???

Organisations donate to two poor families


MIRI: The poverty experienced by two families in Permyjaya New Township here has caught the attention of three organisations yesterday.The organisations were IBS Leo Club, Single Mothers Association and Chee Sin Khor Moral Uplifting Society Miri.
Members of the organisations visited the families as well as donated cash and daily essentials to them.
Also joining in the visit was the Assistant Minister of Infrastructure Development and Communications, Datuk Lee Kim Shin and officers from Miri Welfare Department.
The first family visited was the family of Lai Yun Lin, 40, at a quadruplex flat in Permyjaya here.
Lai is paralysed half of his body after a stroke attack over a year ago and had to rely on his wife Chin Chiok Hui, 32, to care for the family. Chin is also a kidney patient.
Apart from taking care of her husband, Chin works in a nearby eating outlet for a salary of only RM450 a month and she also care for her 57-year- old mother in-law Chin Su Yin who is suffering from intestine cancer as well as her only child who will be entering Form 1 next year.
Her financial burden adds up as she is also paying for the house rent which is RM230 a month.
They have been staying in the house for the past eight years.
In view of that, Lee had requested the Welfare Department to assist the family including to provide bus fare money for Chin’s son to attend school.
Another family visited was the family of Teng Swee Ing, 66 and her husband Ong Yu Teck 65, at Tudan Phase 1 here.
Ong is paralysed following a stroke attack several years ago and the couple which is depending only on income from selling banana fritters in the neighbourhood, is supporting five school-going children.

1 comment:

  1. DALAM era modenisasi dan penuh penipuan kekadang kita menjadi manusia yang keliru. Adakah benar mereka yang meminta sedekah ini adalah orang benar-benar perlukan bantuan ataupun ada sindeket yang mendalangi kegiatan mereka. Atau adakah mereka terlalu terdesak atau adakah mereka insan yang malas? Sikap berhati-hati kita ini membuat kita memadang mereka degan sebelah mata. Mana perginya Jabatan Kebajikan Masyarakat atau mana perginya pihak berkuasa tempatan. Sampai bila mereka harus mendapat sesuap nasi dengan meminta-minta. Rasanya jika kita ingin menolong biarlah dengar cara yang betul...

    ReplyDelete